Google Core Update Bikin Website Susah Index? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Bingung website kamu susah terindex setelah Google Core Update? Jangan panik! Artikel ini membongkar penyebabnya dan memberikan strategi praktis untuk pulih dan naik peringkat. Baca selengkapnya!

Pernah nggak sih, kamu merasa sudah melakukan segalanya dengan benar untuk SEO website, tapi tiba-tiba traffic anjlok? Lalu, setelah dicek di Google Search Console, ternyata ada puluhan bahkan ratusan halaman yang susah banget untuk di-index oleh Google. Kalau iya, kemungkinan besar kamu baru saja terkena dampak dari Google Core Update.
Jangan langsung menyalahkan algoritma! Update inti dari Google ini bukanlah "hukuman", melainkan penyempurnaan cara mesin pencari mereka dalam menilai dan memeringkat kualitas website. Kalau website kamu tiba-tina susah di-index, itu adalah "teguran" bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki.
Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia digital selama bertahun-tahun, saya sendiri pernah merasakan frustrasi ini. Tapi, dari situlah saya belajar. Mari kita kupas bersama mengapa ini bisa terjadi dan yang paling penting, apa yang harus kamu lakukan.
Apa Itu Sebenarnya Google Core Update?
Sebelum kita membahas lebih jauh, kita perlu sepakat dulu soal definisi. Google Core Update adalah perubahan signifikan dan besar-besaran pada algoritma inti mesin pencari Google. Update ini tidak ditargetkan pada hal spesifik seperti update spam, melainkan menyeluruh pada bagaimana Google menilai kualitas, relevansi, dan kebergunaan sebuah halaman web.
Bayangkan algoritma Google sebagai sistem penilaian di sekolah. Core Update adalah seperti perubahan kurikulum dan cara guru memberikan nilai. Materi yang dulu dianggap cukup baik, dengan kurikulum baru mungkin sudah tidak lagi memenuhi standar kelulusan. Tujuannya selalu satu: memberikan hasil terbaik dan paling relevan bagi pengguna yang mencari.
Jadi, ketika website kamu susah di-index setelah sebuah Core Update, artinya standar "kelulusan" Google telah berubah, dan website kamu belum memenuhi standar yang baru tersebut.
Mengapa Update Ini Bisa Bikin Halaman Susah Di-index?
Indexing atau pengindeksan adalah proses dimana Google menemukan URL kamu, menganalisis isinya, lalu menyimpannya ke dalam database indeks mereka. Hanya halaman yang terindeks yang punya peluang untuk muncul di hasil pencarian. Nah, Core Update bisa mengacaukan proses ini karena beberapa alasan.
1. Standar Kualitas Konten yang Semakin Tinggi
Google semakin canggih dalam memahami konten. Dengan update seperti Helpful Content Update yang terintegrasi dalam Core Update, Google kini sangat memprioritaskan konten yang dibuat for people, not for search engines.
Jika konten kamu tipis, tidak mendalam, atau sekadar mengejar keyword tanpa memberikan nilai tambah, Google akan enggan meng-indexnya. Mereka tidak ingin membuang sumber dayanya untuk meng-crawl dan meng-index halaman yang tidak berguna bagi pengguna.
2. Masalah Teknis yang Kini Diperhatikan Lebih Serius
Core Update seringkali membawa perubahan dalam cara Googlebot (robot crawler Google) menjelajahi website. Masalah teknis yang dulu mungkin "ditolerir", sekarang bisa menjadi penghalang besar.
Masalah seperti:
-
Kecepatan loading yang lambat: Googlebot punya waktu crawling terbatas. Website yang lambat akan membuat proses crawling tidak efisien, sehingga banyak halaman yang terlewat.
-
Struktur internal linking yang buruk: Jika halaman kamu tidak terhubung dengan baik dari halaman lain (baik dari website sendiri atau eksternal), Googlebot akan sulit menemukannya.
-
Konfigurasi yang salah pada file
robots.txt
atau tagnoindex
yang tidak disengaja. Kesalahan kecil ini bisa memblokir proses indexing.
3. Otoritas Website (E-A-T) yang Dipertanyakan
Konsep E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) semakin menjadi kunci. Google ingin memastikan bahwa informasi yang mereka sajikan datang dari sumber yang ahli, terpercaya, dan memiliki otoritas di bidangnya.
Setelah Core Update, jika website kamu dianggap kurang memenuhi unsur E-A-T—misalnya, konten kesehatan ditulis oleh orang tanpa latar belakang yang jelas—Google bisa lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatan indexing atau bahkan tidak meng-index sama sekali.
Lalu, Bagaimana Cara Mengembalikan Proses Indexing Website Kamu?
Tenang, jangan panik! Susah index bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah kesempatan untuk melakukan "spring cleaning" pada website kamu. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa kamu lakukan.
1. Audit Konten Secara Menyeluruh
Langkah pertama adalah jujur pada diri sendiri. Evaluasi semua konten yang ada.
-
Hapus atau revisi konten yang tipis. Konten yang kurang dari 300 kata dan tidak informatif lebih baik dihapus atau digabung dengan topik serupa (dilakukan content consolidation).
-
Pastikan konten menjawab intent pencarian. Apa yang dicari user? Apakah konten kamu memberikan jawaban yang lengkap, jelas, dan mudah dipahami?
-
Tambahkan nilai unik. Jangan hanya menulis ulang apa yang sudah ada di website lain. Tambahkan pengalaman pribadi, data riset, atau insight yang belum dimiliki orang lain.
2. Perkuat Sinyal Teknis Website
Ini adalah pekerjaan rumah yang wajib dilakukan. Gunakan tools seperti Google Search Console dan Google PageSpeed Insights sebagai senjata utama kamu.
-
Periksa Coverage Report di Search Console: Di sini kamu akan melihat semua URL yang memiliki masalah indexing. Analisis setiap masalah yang ditampilkan (misalnya, "Discovered - currently not indexed") dan segera perbaiki.
-
Optimasi kecepatan website: Kompres gambar, minimalkan CSS/JS, dan pertimbangkan menggunakan layanan CDN. Website yang cepat disukai user dan Googlebot.
-
Perbaiki internal linking: Pastikan tidak ada halaman yang menjadi "orphan page" (halaman yang tidak memiliki link masuk dari halaman lain di website kamu). Gunakan link anchor text yang deskriptif.
3. Bangun Otoritas dengan Link yang Berkualitas
Ini bukan tentang jumlah, tapi kualitas. Memiliki satu backlink dari website terpercaya di niche kamu jauh lebih berharga daripada seratus backlink dari website spam.
-
Fokus pada natural link building: Buat konten yang begitu bagusnya sehingga orang lain dengan senang hati akan menautkannya (link-worthy content).
-
Jangan tergoda untuk membeli backlink murah. Praktik ini sangat riskan dan bisa membuat website kamu dihukum lebih parah.
-
Manfaatkan teknik guest blogging di blog-blog yang memiliki reputasi baik dan relevan dengan niche kamu.
Sumber otoritatif seperti Search Engine Journal dan Google's Own Documentation selalu menekankan bahwa membangun otoritas adalah proses jangka panjang, bukan instan.
4. Bersabar dan Terus Pantau
Pemulihan efek Core Update bukanlah proses semalam. Butuh waktu minggu bahkan bulan untuk Google melakukan crawling dan re-indexing ulang terhadap perbaikan yang telah kamu lakukan.
Terus pantau kinerja website kamu melalui Google Search Console dan Google Analytics. Lihat trennya, apakah halaman yang sebelumnya tidak terindex mulai masuk? Apakah traffic perlahan merangkak naik? Kesabaran dan konsistensi adalah kunci.
Google Core Update yang bikin website susah index sebenarnya adalah alarm peringatan. Ini adalah tanda bahwa praktik SEO kamu mungkin sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi sesuai dengan standar kualitas Google yang terus berkembang. Fokuslah pada pembuatan konten yang benar-benar membantu pengguna, perbaiki semua aspek teknis website, dan bangun otoritas secara organik. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berfokus pada kualitas, website kamu tidak hanya akan mudah di-index, tetapi juga siap
Reaksi Kamu ?






